Laman

Rabu, 23 Januari 2013

Agama dan Masyarakat


BAB X
Agama dan Masyarakat

Fungsi Agama mempunyai tiga aspek penting yang selalu dipelajari yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomena sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia, sehingga timbul pertanyaan, sejauh mana fungsilembaga agama dalam memelihara sistem. Fungsi agama di bidang sosial adalah fungsi penentu, di mana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik di antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.

            Lembaga keagamaan berkembang sebagai pola ibadah, pola ide-ide, ketentuan (keyakinan), dan tampil sebagai bentuk asosiasi atau organisasi. Pelembagaan agama puncaknya terjadi pada tinggak intelektual, tingkat pemujaan (ibadat), dan tingkat organisasi. Tampilnya organisasi agama adalah adanya perubahan batin atau kedalaman beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi fasilitas, produksi, pendidikan, dan sebagainya.

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan


BAB IX
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan ialah suatu petunjuk adanya suatu yang inheren, dan adanya perubahan, harmoni atau disharmoni. Keperluan sekarang adalah pengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan kerana pengetahuan, perbuatan, ilmu, dan etika makin saling bertautan. Teknologi dalam penerapannya sebagai jalur utama yang dapat meyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat di bebaskan dan di pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi, interelasi dan ramifikasi (percabangan).

Ilmu pengetahuan ialah bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pankal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematism metodis, rasional/logis, dan umum.

Teknologi adalah metode sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani. Teknologi memperlihatkan kepada masyarakat sebagai impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.

Kemiskinan biasa nya di artikan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Di katakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, dan tempat tinggal. 

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat


BAB VIII
Pertentangan  Sosial dan Integrasi Masyarakat

Integrasi adalah suatu keadaan dimana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahakan kebudayaan mereka masing-masing. Kita harus bisa menerapkan integrasi sosial kepada masyarakat ,agar rasa toleransi sesama kembali tumbuh,integrasi sosial sendiri adalah suatu keadaan dimana kelompok - kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformintas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat namun tetap mempertahankan kebudayaan masing-masing. Dengan Integrasi sosial ini kita bisa mengurangi atau mengendalikan peretentangan(konflik),dalam lingkup kecil apabila kita mempunyai masalah dengan seseorang kita bisa memusyawarahkannya agar bisa diambil keputusan atau bisa diambil jalan keluarnya tidak dengan cara kekerasan.Untuk para pelajar sendiri hendaknya mereka ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial yang menumbuhkan rasa solidaritas mereka,contohnya ikut dalam kegiatan Pramuka atau Karang taruna.

            Proses integrasi nasional Indonesia sesungguhnya masih terus berlangsung. Proses integrasi nasional ini masih dalam proses penyelesaian sehingga bentuk bakunya masihlah dicari. Dalam kasus Indonesia pula, terdapat sejumlah penjelasan guna menggambarkan metode terjadinya integrasi nasional. Penjelasan-penjelasan ini memiliki aneka perbedaan titik tekan. Seluruh pendekatan yang tersedia kemudian dapat dipertimbangkan signifikansinya sebagai metode integrasi nasional Indonesia.

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


BAB VII
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering di sebut dengan urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat – sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ciri yang menonjol pada masyarakat kota adalah kehidupan keagamaan berkurang bila di bandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak di peroleh warga kota dari pada warga desa.

            Masyarakat pedesaaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja pada akhirnya berakibat di pedesaaan terdapat banyak oang yang tidak mempunyai pekerjaan.

            Masyarakat pedesaan/desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Perdesaan mempunyai ciri-ciri seperti saling kenal dengan antar ribuan jiwa, ada pertalian yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan, dan cara berusaha agraris bersifat sambilan. Masyarakat pedesaan di tandai dengan pemilikan ikatan persaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga / anggota masyarakat yang amat kuat. 

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


BAB VI
Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial adalah terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari berbagai lata belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata. Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat di dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat ) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh dankekuasaaan.

            Terjadinya pelapisan sosial ini bisa terjadi dengan sendirinya dan terjadi dengan disengaja. Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisa tertentu di bentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang di susun sebelumnya oleh masyarakat. Pada pelapisan terjadi dengan disengaja ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja ini dapat kita lihat misalnya di dalam organisasi pemerintahan, oranganisasi partai politikm dan perusahaan besar.

            Kesamaan derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya ialah timbal balik, artinya seorang itu sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.

Warganegara dan Negara


Bab V
Warganegara dan Negara

Hukum adalah peraturan-peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

Ciri-ciri
Ciri hukum adalah :
1)      Adanya perintah atau larangan
2)      Perintah atau larangan itu harus di patuhi setiap orang

Sumber-sumber hukum
Sumber dapat di tinjau dari segi material dan segi formal.
1)   Sumber hukum material dapat di tinjau memalui dari berbagai sudut, misalnya dari sudut politik, sejarah, ekonomi dan lain-lain.
2)      Sedangkan sumber hukum formal antara lain ialah :
a.      Undang-undang (statute)
b.      Kebiasaaan (Costum)
c.       Keputusan-keputusan hakim (Yurisprudensi)
d.      Traktat (Treaty)
e.      Pendapat  Sarjana Hukum

Negara ialah alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat. Negara mempunyai 2 tugas utama, yaitu :
1)      Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu sama lainnya.
2)  Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan di arahkan pada tujuan negara.

Sifat-sifat Negara
Sebagai oragnisasi kekuasaan tertinggi, negara mempunyai sifat khusus yang tidak melekat pada organisasi lain. Sifat tersebut melekat pada negara dari kedaulatan yang di miliki. Adapun sifat tersebut adalah :
1)     Sifat memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban.
2)  Sifat monopoli, artinya negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetaplan tujuan bersama dari masyarakat.
3)      Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang-undangan mengenai semua orang tanpa kecuali.

Pemuda dan Sosialisasi


BAB IV
Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda adalah suatu generasi yang terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Karena pemuda adalah di harapkan jadi sebagai generasi penerus, generasi yang melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya. Pola dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda di susun berlandaskan : Pancasila, UUD 1945, Garis-garis besar haluan negara, Sumpah pemuda dan proklamasi kemerdekaan, dan Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat. Motivas dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda tertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Proses sosialisasi generasi muda adalah proses yang sangat menentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri di tengah-tengah kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu tahapan pengembangan dan pembinaanya, melalui proses kematangan dirinya dan belajar dari media sosialisasi yang ada di masyakarat.

            Ada 2 hal pengertian pokok dari Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda, yaitu :
a)      Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemapuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam keterliabatannya secara fungsional bersama potensi lainnya, guna meyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi.
b)      Generasi muda sebagai obyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukaan pembinaan dan pengembangan ke arah pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan bersikap mandiri secara fungsional.

Potensi-potensi Generasi Muda yang perlu di kembangkan adalah :
1.      Idealisme dan daya kritis
2.      Dinamika dan kreatifitas
3.      Keberanian mengambil resiko
4.      Optimis dan kegairahan semangat
5.      Sikap kemandirian dan disiplin murni
6.      Terdidik
7.      Keangekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
8.      Patriotisme dan nasonalisme
9.      Sikap kesatria
10.  Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi

Sosialisasi adalah proses yang membatu individu melalui belajar dan penyesuian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasi berawal dari dalam keluarga. Tujuan pokok sosialisasi adalah :
1.      Individu harus diberi ilmu pengetahuan.
2.      Individu harus berkomunikasi secara efektif
3.      Pengendalian fungsi-fungsi organik yang di pelajari melalui latihan-latihan mengawas diri yang tepat.
4.      Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umum.

Faktor lingkungan bagi pemuda dalam proses sosialisasi memegan peranan penting, karena dalam proses sosialisasi pemuda terus berlanjut dengan segala daya imitasi dan indentitasnya.

Individu, Keluarga dan Masyarakat


BAB III
Individu, Keluarga dan Masyarakat

Menurut saya Individu adalah suatu sebutan yang dapat di pakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut dengan kehidupan jiwa yang majemuk, menyelidiki kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa, yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Suatu keseluruhan yang tak dapat di bagi bukan berarti sebagai individu manusia, tetpai sebagai kesatuan yang terbatas.

Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan dan tugas yang harus dilakukan oleh keluarga itu. Macam – macam fungsi keluarga :
1.      Fungsi biologis : dalam keluarga mempersiapkan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinana akan terjadi proses kelangsunan keturunan.
2.      Fungsi Pemeliharaan : suatu keluarga harus terlindung dari gangguan-gangguan penyakit, bahaya di luar dll. Bila sudah terjalan fungsi ini akan terhindar dari segala gangguan apapun yang terjadi.
3.      Fungsi Ekonomi : keluarga menyediakan bahan pokok untuk sehari-hari, contoh : tempat tinggal, kebutuhan pakaian, dan makanan minum.
4.      Fungsi keagamaan : setiap keluarga di wajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5.      Fungsi Sosial : keluarga berusaha mempersiakan bekal kepada anak dengan memperkenalkan nilai, sikap dan peranan yang di harapkan akan mereka jalakan ketika dewasa nanti. Dan akan mejadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang memiliki norma-norma, tatanan kehidupan, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki yang  menjadi unsur kehidupan sosial dalam lingkungan mereka. Contoh : Masyarakat Jakarta / orang betawi, pada umum nya bernenekmoyang dari berbagai suku. Salah satu nya dari suku Sunda, Jawa barat. Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat di golongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


BAB II
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khusus nya. Karena berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk yang berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi negara kita. Misal nya : semakin banyak penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, dan sebagainya. Apabila pertambahan penduduk tidak dapat di imbangi dengan fasilitas yang ada akan menimbulkan masalah-masalah. Contoh : akan bertambah tinggi tingkat penggauran,  meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah tidak dapat bersekolah serta timbul kejahatan dan keriminalitas lain.

Unsur kebudayaan yang memberi warna terhadap kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan barat. Awal kebudayaan barat masuk ke indonesia ketika kaum kolonialis / penjajah mulai mengambil kekuasaan indonesia. Dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang belanda (VOC), dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis belanda. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh dan lapisan sosial kaum pegawai adalah kedua lapisan sosial inilah pendidikan barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

Setiap masyarakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. Suatu kaidah, misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas perilaku seseorang. Batas-batasan itu menjadi suatu aturan dalam semua pergaulan hidup.

Senin, 21 Januari 2013

ISD Sebagai Salah Satu MKDU


BAB I
ISD Sebagai Salah Satu MKDU

Menurut saya Ilmu Sosial Dasar adalah masalah – masalah sosial, khusus nya masyarakat indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu-ilmu sosial. Seperti : sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu bahan studi atau Program Pengerjaan yang khusus di rancang untuk kepentingan pendidikan / pengajaran yang di indonesia di berikan di Perguruan Tinggi.

Tujuan dari kita belajar Ilmu Sosial Dasar adalah memahami kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat, masalah yang timbul di masayarakat selalu bersifat kompleks, mengetahui masalah-masalah sosial dan ikut serta dalam menanggulanginya.

Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai persamaan dan perbedaan.

            Persamaan antara keduanya adalah :
·         Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan.
·         Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
·         Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial

     Pebedaan antara keduanya adalah :
·         ISD di berikan di Perguruan Tinggi, sedangkan IPS di Sekolah Dasar
·      ISD merupakan satu matakuliah tunggal, sedangkan IPS merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran.
·    ISD di arahkan kepada sikap dan kepribadian, sedangkan IPS di arahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.