Perbedaan antara
Budaya Indonesia dengan Budaya Luar
Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budaya terbentuk dari
banyak unsure yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu :
- · alat-alat teknologi
- · sistem ekonomi
- · keluarga
- · kekuasaan politik
Bronislaw Malinowski
mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi :
- · sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- · organisasi ekonomi
- · alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- · organisasi kekuatan (politik)
Secara
umum perbedaan antara kebudayaan barat dan timur ada 10 yaitu :
1.
Hubungan.
Karna orang Timur sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, makanya situs jaring Facebook ataupun Friendster lebih banyak diminati oleh orang Timur, khususnya Indonesia. Berbeda dengan orang Barat mereka lebih individualis/sangat jarang menjalin hubungan dangan orang lain.
Karna orang Timur sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, makanya situs jaring Facebook ataupun Friendster lebih banyak diminati oleh orang Timur, khususnya Indonesia. Berbeda dengan orang Barat mereka lebih individualis/sangat jarang menjalin hubungan dangan orang lain.
2.
Waktu
Orang Timur terkenal kurang menghargai waktu kalau ada janji kadang tidak tepat waktu. Berbeda dengan orang Barat mereka sangat menghargai waktu, sebab mereka paling enggak suka kalau janji jam karet alias telat waktu.
Orang Timur terkenal kurang menghargai waktu kalau ada janji kadang tidak tepat waktu. Berbeda dengan orang Barat mereka sangat menghargai waktu, sebab mereka paling enggak suka kalau janji jam karet alias telat waktu.
3.
Trendi
Jika orang Barat lebih seneng sesuatu yang berbau traditional dan alami, kebalikannya kalau orang Asia belum disebut trendi kalau tidak bergaya ke barat-baratan, contoh : orang Timur lebih merasa gengsi kalau makan di tempat fast food, padahal dinegara asalnya makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.
Jika orang Barat lebih seneng sesuatu yang berbau traditional dan alami, kebalikannya kalau orang Asia belum disebut trendi kalau tidak bergaya ke barat-baratan, contoh : orang Timur lebih merasa gengsi kalau makan di tempat fast food, padahal dinegara asalnya makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.
4.
Terhadap sesuatu yang Baru
Orang Timur kalau ada sesuatu yang baru, belum puas kalau belum sampai memilikinya, makanya nggak heran kalau orang Indonesia banyak yang konsumtive, punya handphone gonta ganti, bahkan ada yang koleksi HP, mobil tiap tahun gonta-ganti, hanya karena nggak mau ketinggalan model. Berbeda dengan orang Barat Barat kalau ada sesuatu yang baru, tidak serta merta keblinger pengen tahu dan pengen memiliki atau memakainya , hanya sekedar tahu saja.
Orang Timur kalau ada sesuatu yang baru, belum puas kalau belum sampai memilikinya, makanya nggak heran kalau orang Indonesia banyak yang konsumtive, punya handphone gonta ganti, bahkan ada yang koleksi HP, mobil tiap tahun gonta-ganti, hanya karena nggak mau ketinggalan model. Berbeda dengan orang Barat Barat kalau ada sesuatu yang baru, tidak serta merta keblinger pengen tahu dan pengen memiliki atau memakainya , hanya sekedar tahu saja.
5.
Menghadapi masalah
Kalau orang Timur lebih umum berpikiran bagaimana supaya bisa menghindari masalah, berbeda dengan orang Barat, bagaimana jika saya menghadapi suatu masalah. Makanya jangan heran kalau di Indonesia orang mau sukses ambil jalan pintas, mau bisnis sukses, main suap rekan bisnis, mau anak sukses jadi pegawai negeri, main suap sana suap sini, mau jadi caleg, asal punya duit jadi deh nomor urut 1, nggak sedikit yang datang ke dukun supaya lebih tercapai cita-cita jadi anggota dewan.
Kalau orang Timur lebih umum berpikiran bagaimana supaya bisa menghindari masalah, berbeda dengan orang Barat, bagaimana jika saya menghadapi suatu masalah. Makanya jangan heran kalau di Indonesia orang mau sukses ambil jalan pintas, mau bisnis sukses, main suap rekan bisnis, mau anak sukses jadi pegawai negeri, main suap sana suap sini, mau jadi caleg, asal punya duit jadi deh nomor urut 1, nggak sedikit yang datang ke dukun supaya lebih tercapai cita-cita jadi anggota dewan.
6.
Gaya Hidup.
Orang Timur khususnya Indonesia sangat senang kalau tetap deket sama keluarga, makan kaga makan yang penting kumpul. Berbeda dengan orang Barat mereka cenderung individualis.
Orang Timur khususnya Indonesia sangat senang kalau tetap deket sama keluarga, makan kaga makan yang penting kumpul. Berbeda dengan orang Barat mereka cenderung individualis.
7.
Anak
Dikeluarga orang Timur terutama di Indonesia, perlakuan orang tua terhadap anak sudah sangat memanjakan, sehingga anak tidak mandiri, sampai usia dewasapun sang orang tua tetap masih aja ngurusin anaknya, dengan harapan keturunan mereka bisa lebih langgeng dan sukses. Berbeda dengan keluarga orang Barat, anak-anak mereka dididik supaya mandiri semenjak kecil, setelah dewasa orang tua sudah melepaskannya.
Dikeluarga orang Timur terutama di Indonesia, perlakuan orang tua terhadap anak sudah sangat memanjakan, sehingga anak tidak mandiri, sampai usia dewasapun sang orang tua tetap masih aja ngurusin anaknya, dengan harapan keturunan mereka bisa lebih langgeng dan sukses. Berbeda dengan keluarga orang Barat, anak-anak mereka dididik supaya mandiri semenjak kecil, setelah dewasa orang tua sudah melepaskannya.
8.
Di tempat makan
Ditempat makan, kalau orang Barat cenderung tertib jika sedang makan, nggak rame dan seberisik orang Timur.
Ditempat makan, kalau orang Barat cenderung tertib jika sedang makan, nggak rame dan seberisik orang Timur.
9.
Transportasi
Dahulu orang Barat sewaktu muda lebih suka pakai mobil, sekarang malah lebih suka pakai sepeda, mungkin karena faktor pentingnya kesehatan berbeda dengan orang Timur, kalau dulu masih pakai sepeda (mampunya beli sepeda) sekarang sudah harus pakai mobil, kalau mampu lagi pakai supir pribadi.
Dahulu orang Barat sewaktu muda lebih suka pakai mobil, sekarang malah lebih suka pakai sepeda, mungkin karena faktor pentingnya kesehatan berbeda dengan orang Timur, kalau dulu masih pakai sepeda (mampunya beli sepeda) sekarang sudah harus pakai mobil, kalau mampu lagi pakai supir pribadi.
10.
Opini/Pendapat
Orang Timur cenderung berbelit-belit dalam hal berargumen, terkadang harus berputar-putar dulu untuk mengatakan sesuatu, padahal maksudnya/tujuannya tidak serumit yang dimaksud. Sangat berbeda dengan orang Barat, mereka langsung ke pokok masalah dan mereka nggak biasa basa-basi.
Orang Timur cenderung berbelit-belit dalam hal berargumen, terkadang harus berputar-putar dulu untuk mengatakan sesuatu, padahal maksudnya/tujuannya tidak serumit yang dimaksud. Sangat berbeda dengan orang Barat, mereka langsung ke pokok masalah dan mereka nggak biasa basa-basi.
Adapun Perbedaan Budaya Barat dan Budaya Indonesia :
1. AGAMA
Masyarakat Indonesia
memeluk agama Islam, Hindu, Buddha, serta keyakinan animisme dan dinamisme
sebelum kedatangan bangsa asing. Agama baru yang dikenalkan mereka adalah
Kristen Katolik yang dibawa oleh kaum Portugis yang disebut misionaris, serta
agama Kristen Protestan oleh Belanda yang disebut zendeling.
Penyebar Kristen Katolik
yang terkenal ialah, Fransiscus Xaverius. Ia seorang Portugis. Ia menyebarkan
agama Kristen Katolik dengan membawa lonceng di tangannya, mengumpulkan warga,
dan memerintah kepada pengikutnya untuk mengajarkan kepada orang lain secara
berturut-turut. Xaverius juga berhasil membaptis ribuan orang di wilayah
Maluku. Agama Kristen Katolik berkembang di Maluku, NTT, Sulawesi Utara, Pulau
Siau dan Sangir.
Golongan pembaharu Kristen
memisahkan diri dari Gereja Katolik Romawi disebut Protestan. Para penyebar
agama ini deisbut zendeling. Merka adalah orang Belanda. Mereka juga
mendatangkan guru-guru Injil dan pendeta-pendeta dari Belanda, mendirikan
sekolah-sekolah, dan membiayai upaya penerjemahan Injil ke dam bahasa setempat.
Agama baru tersebut
berkembang di Indonesia bagian timur. Kedua agama ini memiliki gedung tempat
ibadah yang disebut gereja. Seni bangun gereja Katolik mengikuti gaya Romawi
dan Gotik, sementara Kristen mengikuti tradisi arsitektur masyarakat setempat.
2. Adat Istiadat
Adat istiadat Barat sangat
berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Ciri-ciri adat Barat yang
mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia :
a.
Tata cara bergaul antaranggota masyarakat Indonesia adalah
feodalisme, tapi budaya Barat justru bersifat bebas dan demokratis. Pergaulan
wanita & pria, orang tua & muda, terbuka dan bertanggung jawab.
b.
Model berpakaian masyarakat Indonesia hanyalah kain yang
dililitkan di tubuh. Masyarak belum mengenal pakaian pantas. Jika model
berpakaian ala Barat, adakalanya berpakaina tebal dan kadang tipis. Pakaian
Barat lelaki berupa setelan jas yang berdasi dan bersepatu, sedangkan untuk
perempuan pakaian rok dan blus serta bersepatu.
c.
Gaya perkawinan bangsa Eropa terkesan glamor, sementara
masyarakat Indonesia sederhana dan masih ada perjodohan.
d.
Negeri penjajah berbentuk kerajaan dan mendukung pemberian
gelar kebangsawanan.
e.
Budaya Barat yang ditularkan ialah rasionalisme, yaitu
kebenaran sesungguhnya dan berasal dari akal menusia. Dengan begitu, masyarakat
Indonesia menjauhi kepercayaan takhayul.
f.
Budaya barat ialah sangat disiplin dan menghargai waktu,
sehingga masyarakat Indonesia bisa bekerja lebih baik.
g.
Bangsa Indonesia, umumnya memiliki sifat saling kerjasama,
namun budaya Barat menularkan sifat Individualisme, yaitu mementingkan pribadi
sendiri.
3. Pendidikan
Sebelumnya, masyarakat
Indonesia belum mengenal pendidikan berijazah. Namun, Bangsa Barat
mendirikan sekolah-sekolah dan menerapkan pendidikan dualisme. Dengan begitu,
banyak kaum terpelajar dari Indonesia dan memelopori pergerakan nasional.
Adanya pembagian jenjang pendidikan (dasar,menengah, dan pendidikan tinggi).
4. Kesenian
Peninggalan kesenian dari
bangsa Barat, meliputi seni bangun, music, sastra, tari dan rupa. Indonesia
belum mengenal music keroncong, namaun setelah kedatangan Portugis, masyarakat
Indonesia sering memainkan music keroncong. Seni Sastra mulai berdiri Komisi
Bacaan Rakyat. Seni tari cara Barat yaitu tari berpasangan pria-wanita. Seni
Rupa berupa patung di gereja-gereja. Seni film pertama kali diputar berjudul
Loetoeng Kasaroeng